Rabu, 02 November 2011

PSAK Soal Zakat Segera Meluncur

JAKARTA - Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) akan mengeluarkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang zakat. Walaupun dunia perbankan syariah sudah banyak yang mengadopsi perhitungan zakat.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Pengawas Bank Syariah Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) saat ditanyai wartawan, di Universitas Trisakti, Jakarta, Jumat (24/6/2011).

Dewi menjelaskan, isu soal zakat sangatlah tinggi, di mana bank-bank banyak yang mengadopsi pembayaran zakat tersebut. Namun, yang menjadi permasalahan, setiap bank berbeda dalam aturan pembayarannya karena sesuai dengan kepercayaan mazhabnya.

"Bank banyak yang sudah ada, seperti pencatatan, standar ketentuan dan lain-lain. Tapi mereka berbeda menurut mazhab dan kiainya," ujarnya.

Niat diterbitkannya PSAK tentang zakat diperuntukkan agar ada satu dasar kesamaan dalam perhitungan zakat tersebut.

Selain itu, IAI juga akan mengeluarkan PSAK sukuk untuk perbankan syariah. "Saat ini sudah tahap final, sekira 85 persen dan tinggal nunggu waktu kapan dikeluarkannya," tutupnya

Pedoman Akuntansi Baru Diharap Efektif Semester II-2011

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) berharap Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) dapat segera dilaksanakan pada awal semester dua tahun 2011 ini.

"Diharapkan PAPE bisa dilaksanakan awal semester dua tahun ini," ujar Kepala Bapepam Nurhaida usai acara sosialisasi draf PAPE di Graha Niaga, Jakarta, Selasa (12/7/2011).

Menurutnya, adanya PAPE terbaru saat ini untuk membuat keseragaman laporan keuangan dari para perusahaan efek, sehingga tidak menyulitkan investor untuk menanamkan investasinya ke perusahaan efek.

Dengan adanya keseragaman laporan keuangan setiap perusahaan efek, itu akan mempermudah investor untuk membuat perbandingan saham anatara perusahaan efek yang satu dengan yang lainnya. Selain itu juga memberikan kemudahan bagi Bapepam untuk memeriksa laporan keuangan.

"Program ini untuk menyeragamkan laporan keuangan perusahaan efek, jangan sampai perusahaan satu pakai metode A, perusahaan lainnya pakai B, itu merepotkan untuk perbandingan," ungkapnya.

Walaupun nantinya tidak menyulitkan dalam pelaporan keuangan, pihaknya memberikan waktu kepada perusahaan untuk mempelajari PAPE tersebut. "Yang menjadi kendala persiapan perusahaan efek," tutupnya.
courtesy : okezone.com

Kesalahan dalam pengiriman CV

Curriculum vitae adalah representasi diri. Tetapi para lulusan baru sering mengirim CV yang bikin geleng-geleng kepala. Karena kurang referensi, mereka kerap melakukan kesalahan yang tidak disadari. Memang tidak mutlak membuat mereka ditolak, tetapi memperkecil peluang diterima. 

Nah, jika Anda seorang lulusan baru yang sedang berburu kerja dan tidak kunjung mendapat panggilan, jangan-jangan Anda melakukan beberapa kesalahan ini.

Foto

Jika perusahaan mensyaratkan foto dalam lamaran kerja, pilihlah foto yang membuat Anda terlihat profesional. Jangan pakai foto yang diambil dari Facebook hanya karena Anda tampil menarik (atau seksi). Bagaimana Anda mau dianggap serius bila foto yang dilampirkan terlihat main-main dan hasil crop?

Umumnya perekrut lebih menyukai foto yang simpel. Pergilah ke studio foto dan bikin satu foto yang bagus – untuk investasi Anda ketika melamar pekerjaan.

Alamat email
Hmm, alamat email seperti inacuantixxbanget@yahoo.com atau romisayangchika@ymail.com sepertinya kurang menarik jika dipajang di CV. Anda kan sedang melamar pekerjaan di suatu perusahaan jadi sebaiknya hindari alamat email yang terlalu personal. Buatlah satu akun email dengan nama asli Anda untuk keperluan resmi. Jangan sampai Anda kalah bersaing dengan pelamar lainnya hanya karena alamat email Anda menggelikan.

Informasi yang tepat
Jangan kirim CV yang persis sama ke semua perusahaan. Usahakan “jahit” terlebih dahulu setiap kali Anda melamar. Beri penekanan pada prestasi atau keahlian yang relevan dengan posisi incaran. Tidak perlu mencantumkan prestasi “pemenang lomba karaoke” bila memang posisi yang Anda inginkan tidak membutuhkan keahlian bernyanyi.

Informasi pendidikan juga cukup dimulai dari SMA saja, tidak perlu taman bermain dan TK. Intinya, tekankan pada informasi yang bisa menunjukkan Anda orang yang tepat untuk posisi ini.

Terlalu panjang
Pihak perekrut akan menerima setumpuk lamaran, jadi satu menit pertama amat menentukan. Jangan buang waktunya sia-sia dengan membeberkan prestasi Anda dari sejak TK. Buatlah kesan yang baik di surat lamaran sehingga mereka mau membaca hingga habis.

Anda boleh menyertakan alamat LinkedIn atau blog yang berisi portofolio bila diperlukan. Tetapi apa pun yang terjadi, jangan pernah meminta perekrut untuk mendownload sendiri CV Anda dari Internet. Tidak semua kantor punya koneksi bagus.

Email kosong
Mentang-mentang CV tersimpan di telepon seluler, maka begitu melihat suatu lowongan Anda langsung mengirimkannya tanpa berusaha membuat surat lamaran. Mau tahu kesan yang muncul begitu membaca email kosong seperti ini? Pelamar adalah seseorang yang malas.

Pelamar hanya secara acak mengirim CV ke kanan-kiri tanpa usaha lebih untuk membuat surat lamaran yang menarik.

Jiplakan
Yep, para perekrut sudah sering membaca bertumpuk CV jadi mereka bisa mengenali mana yang jiplakan dan bukan. Usahakanlah membuat surat lamaran dengan kalimat orisinal untuk meningkatkan kemungkinan Anda diterima.

Kalaupun belum memiliki pengalaman, Anda bisa menceritakan poin kekuatan Anda yang cocok untuk pekerjaan yang diincar. Tak perlu membuat surat lamaran yang terlalu panjang. Fokus pada kekuatan Anda dan tentunya jangan lupa mencantumkan informasi kontak agar mudah dihubungi.


Ijazah Bukanlah Sebuah Jaminan

Jika Anda ingin mendapat pekerjaan idaman, bukan semata indeks prestasi tertinggi yang diperlukan. Ada satu hal yang lebih penting dari itu: sikap Anda.

Berdasar survei yang dihajat situs CareerBuilder, 71 persen manajer SDM menyatakan menempatkan kecerdasan emosional dan sikap -- termasuk pada bagaimana ia mengendalikan emosi dan menjalin pertemanan -- ketimbang pada IQ semata. seseorang dengan EQ (kecerdasan emosi) tinggi dianggap lebih mampu mengendalikan diri dan mampu bekerja di bawah tekanan ketimbang mereka yang hanya mengandalkan IQ tinggi

"Kompetensi teknik dan kecerdasan penting bagi setiap pekerja, namun kecakapan interpersonal lebih epnting lagi," kata Rosemary Haefner, vice president SDM di CareerBuilder. "Dalam kondisi ekonomi sulit, bos ingin orang yang bekerja dengannya bisa membuat keputusan secara efektif dalam situasi penuh tekanan," katanya.

In a recovering economy, employers want people who can effectively make decisions in stressful situations and can empathize with the needs of their colleagues and clients to deliver the best results."

Ingin mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi? Ini bocoran yang dilansir CareerBuilder untuk meng-upgrade-nya.

Kontrol penuh emosi Anda

Biasanya, calon bos akan memasukkan materi diskusi kelompok saat rekrutmen pekerja. Dari sini, emosi calon pekerja diukur. Untuk membantu meminimalisasi reaksi negatif, "Penting bagi Anda mengenali pemicu stress ketika tekanan datang," kata Patricia Thompson PhD, konsultan manajemen pada Sperduto & Associates Inc, sebuah firma psikolog papan atas di Atlanta. Sikap tubuh juga harus tetap dijaga. Thompson menyarankan untuk keluar dari kondisi itu dengan: tarik nafas panjang, kemudian hitung sampai 10, dan tenanglah.

Lakukan refleksi diri

"Agar kecerdasan emosi terasah, Anda harus self-aware, dengan memahani betul apa kekurangan dan kelemahan Anda," kata Thompson. Ia menyarankan untuk membuat lima kelebihan dan kekurangan utama Anda, kemudian gunakan dua hal yang berlawanan itu untuk saling melengkapi. Pilih dua atau tiga kelemahan Anda, dan carilah cara untuk mengatasinya.

Dengarkan



Berdasar survei CareerBuilder, ketajaman emosi juga diukur dari bagaimana ia mampu mendengar. Thompson memberi jalan keluar untuk meningkatkan kemampuan mendengar. "Gunakan dua tingkat cara: pertama dengarkan untuk memahami konten pembicaraan, jangan menyela atau memberi penilaian terhadap apa yang diomongkan sampai dia selesai biacara. Kedua, dengarkan untuk memahami kondisi emosinya saat dia mencerikatan," katanya. Kemampuan mendengar sangat penting, katanya, untuk membangun hubungan dalam satu tim secara lebih baik dan mengurangi konflik.

Kamis, 27 Oktober 2011

Jago Main Saham

Bursa yang masih naik turun secara “liar” ini membuat semakin menarik untuk disimak. Peranan media yang terkadang memberikan berita sepotong-sepotong atau terkadang memberikan berita yang bagus-bagus saja memberikan pelajaran yang sangat bagus kepada investor dari sisi berfikiran positif. Akan tetapi pemberitaan seperti ini juga membuat banyak investor amatiran yang tiba-tiba merasa mengerti dan jago berinvestasi alias menjadi fenomena “Mendadak Jago” bermain saham versi 1. Hal ini cenderung mendidikan masyarakat untuk menjadi “pedagang” saham yang melakukan transaksi jual-beli aktif (trading), bukan menjadi investor sungguhan yang membeli saham di harga murah dan menahannya untuk jangka panjang.

Ada lagi yang saya sebut dengan “Mendadak Jago” versi 2. Ceritanya begini, Sebut saja namanya Andi (ini berdasarkan kisah nyata, nama hanya samaran) bekerja sebagai seorang manajer disebuah perusahaan telekomunikasi selama bertahun-tahun (ini juga samaran). Karena berpengalaman dan mengerti jenis usaha serta potensi usaha kedepannya maka Andi membeli saham perusahaan tempat dia bekerja dan 1 saham perusahaan telekomunikasi lainnya. Tebak apa yang terjadi? Sahamnya naik cukup tinggi dan memberikan keuntungan yang sangat besar atas investasinya.

Merasa bahwa investasinya berhasil dan memberikan hasil investasi yang cukup tinggi dan memuaskan Andi mulai berpikir untuk berinvestasi di saham-saham perusahaan diluar telekomunikasi. Toh dia bisa melakukan hal ini sendiri tanpa bantuan, Manajer Investasi, Broker Saham, Perencana Keuangan, Wealth Manager dan bankernya. Lalu dijual lah kepemilikan saham tersebut dan mulai membeli saham-saham perusahaan lain lapis kedua termasuk juga saham beberapa perusahaan yang baru akan ditawarkan ke publik (IPO) dengan harapan akan naik.

Karena kondisi ekonomi yang baik dan mendukung ternyata dewi fortuna masih melindungi Andi sehingga portfolio investasinya ikut naik. Diantara beberapa saham pilihannya ada satu perusahaan yang naik cukup tajam, memberikan hasil investasi yang sangat baik dan sudah pasti menarik perhatian Andi. Andi mulai berkonsentrasi terhadap saham-sahamnya dan berfikiran untuk memaksimalkan hasil investasinya dengan fokus pada satu saham tadi yang memberikan hasil investasi yang paling tinggi. Maka Andi mulai menjual seluruh saham kecuali 1 saham yang memberikan kenaikan cukup tajam tadi. Dapat dibayangkan apa yang terjadi kemudian? Risiko mulai menghantui strategi investasi ini. Tidak adanya diversifikasi dan serakah terhadap keuntungan saham yang besar sehingga konsentrasi hanya menempatkan dana di 1 saham tersebut membuat investasinya berisiko rugi ketika harga saham dan bursa tersebut berbalik arah dan terjun bebas. Dana yang ditempatkan pada satu saham tersebut akan ikut turun dan merugi.

Nah, contoh-contoh tersebut diatas mungkin sering dialami oleh banyak orang yang baru mulai belajar berinvestasi atau lebih tepatnya belajar bertransaksi trading saham. Oleh sebab itu sangat dianjurkan bagi pemula untuk mempelajari teknik berinvestasi dan bertransaksi saham dengan baik dan benar. Jangan hanya mengikuti hawa nafsu dan yang terpenting janganlah serakah. Karena dari serakahlah akan membuat kita merasa “mendadak jago” dan mengabaikan rambu-rambu berinvestasi dan bertransaksi saham dengan risiko yang terkelola dengan baik.


lihat juga :trizulhijah.wordpress.com

Perencanaan Keuangan Saat Krisis

Sebagaimana yang telah kita alami bersama krisis global masih berimbas terhadap bangsa ini. Bagaimana kita menghadapi kondisi yang demikian ini?

Dari sudut perencanaan keuangan baik disaat krisis maupun tidak, jelas merupakan suatu kebutuhan untuk terus melakukan perencanaan keuangan bagi setiap individu terutama bagi mereka yang sudah memiliki penghasilan.

Dalam tema awal kami ingin menekankan pentingnya melakukan evaluasi atas portfolio investasi yang berjalan, jelas portfolio investasi yang anda miliki tentunya merupakan 'kendaraan' anda untuk mencapai segala keinginan anda dikemudian hari.

Tetapi permasalahannya banyak diantara kita tidak menyadari bahwa alokasi investasi yang sedang anda tempatkan disektor finansial pada umumnya justru membuat anda menjadi terbebani sehingga seiring dengan perjalanan waktu aset anda menjadi tergerus? Bagaimana mungkin? Marilah kita telaah bersama bagaimana kita bisa lebih bijak mengelola uang, agar jangan sampai krisis keuangan global berimbas signifikan terhadap anda dan keluarga yang tercinta.

Monitoring, Evaluasi dan Implementasi Ulang

Dalam melakukan aktivitas rutin sudah pasti kita melakukan monitoring, misal ketika anda mengendarai kendaraan secara berkala anda harus melihat pada instrumen yang ada misalnya posisi bensin, kondisi temperatur mesin dan kecepatan kendaraan anda hingga putaran mesin per menit (RPM).

Demikian juga dengan 'kendaraan investasi' anda, wajib untuk terus dimonitor dan dievaluasi oleh anda. Bukalah catatan anda lihat berapa besar anda melakukan penempatan dana di tabungan, deposito, reksadana, saham, jumlah premi asuransi unit linked (asuransi & investasi) yang wajib dibayar atau disisihkan perbulan, dan sebagainya.

Kemudian hitunglah pertumbuhan aset alokasi atau portofolio tersebut apakah positif atau malah negatif? Jika ternyata hasilnya positif maka kami ucapkan selamat untuk anda tetapi jika negatif, jangan putus asa masih ada waktu untuk melakukan recovery portofolio Anda. Monitoring ini cukup dilakukan dengan frekuensi minimal sebulan sekali.

Bagi yang pertumbuhan negatif, bagaimana caranya? Lakukan evaluasi apakah anda masih memiliki waktu untuk tetap menyimpan di instrumen yang menyebabkan aset tersebut menjadi menurun? Ingat disini pertimbangannya hanya waktu bukan jumlah uang yang terdepresiasi!

Banyak dari responden kami (belum menjadi klien kami) menyatakan bahwa mereka tidak memiliki jangka waktu yang pasti untuk melakukan investasi, yang pasti jika adauntung baru mereka tarik dananya. Sebagian besar dari para investor jika ditanya berapa besar keuntungan yang diharapkan, mereka katakan sebesar besarnya!.

Dengan kata lain banyak diantara investor belum memiliki atau belum mengetahui target keuntungan minimum yang harus dicapai, padahal banyak diantara mereka memiliki portfolio investasi di saham dan reksadana saham dengan jumlah yang cukup besar. Fakta yang ada dalam kondisi krisis global instrumen saham dan reksadana saham mengalami tren penurunan yang signifikan sehingga berperan besar sebagai intrumen yang turut membuat aset anda menyusut dalam kurun waktu jangka pendek.

Pembaca yang bijak, target keuntungan merupakan suatu syarat utama dalam melakukan investasi dan target tersebut merupakan hasil dari waktu yang tersedia atas kebutuhan yang diinginkan oleh investor. Jadi konkretnya kita sebagai investor wajib mengetahui kebutuhan atas investasi yang dilakukan, beberapa contoh kebutuhan tersebut adalah kebutuhan atas biaya pendidikan anak, dana untuk membeli rumah, dana untuk liburan ke luar negeri hingga kebutuhan dana saat pensiun serta distribusi harta kita untuk kita berikan kepada orang yang kita cintai. Jika ternyata anda adalah bagian dari investor yang belum memiliki kebutuhan dimasa yang akan datang maka dapat dipastikan anda secara tidak sadar telah melakukan spekulasi bukan investasi.

Kembali pada kondisi dimana pertumbuhan dana menjadi negatif (seperti banyak yang dialami pada saat ini), kami ingin mengingatkan bahwa tentukanlah tujuan investasi anda, apakah tujuan tersebut merupakan tujuan jangka pendek (kurang dari 3 tahun), jangka menengah (antara 3 sampai 5 tahun) atau jangka panjang (diatas 5 tahun)?

Jika kebutuhan itu adalah jangka panjang maka penurunan aset investasi yang sedang berjalan misalkan anda menempatkan di reksadana saham (khususnya selama kurun waktu sejak awal tahun 2008 hinngga saat ini) sewajarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mengapa demikian? Berdasarkan data yang ada, indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal Januari tahun 2001 hingga saat tanggal 23 Januari 2009 mengalami peningkatan sebesar 220,72% sehingga jika anda melakukan investasi (baik secara berkala maupun tunggal atau single) pertumbuhan dana anda masih berada dalam kisaran pertumbuhan yang positif.

Namun sebaliknya jika anda hanya memiliki waktu untuk jangka pendek dan investasi tersebut ditempatkan pada saham-saham (meskipun di sektor yang berbeda atau telah ter-diversifikasi) maupun pada reksadana saham maka menurut kami 'kendaraan investasi' yang anda pergunakan (saham maupun reksadana saham) adalah tidak tepat. Alangkah bijaksana jika anda melakukan implementasi ulang, sebaiknya untuk investasi jangka pendek anda dapat menempatkan di reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, sedang untuk jangka menengah dapat di reksadana pendapatan tetap dengan kombinasi reksadana campuran dan reksadana saham dapat dipergunakan untuk investasi yang bersifat jangka panjang.

Konsistensi dan Persistensi

Manajemen risiko dalam berinvestasi adalah mutlak untuk dilakukan. Pada saat kondisi sekarang adalah sangat baik jika kita memilih strategi yang aman untuk berinvestasi dengan melakukan teknik "Dollar Cost Averaging" namun kami lebih suka menyebutnya dengan "Rupiah Cost Averaging". Strategi ini baik untuk jangka panjang yang berarti baik untuk diimplementasi pada reksadana saham.

Strategi ini mewajibkan kita untuk secara konsisten (tetap) dan persisten (tekun) untuk melakukan investasi baik di saat krisis maupunpun tidak. Ingat tujuan investasi pada instrumen ini adalah jangka panjang, investasi yang bisa dilakukan per bulan, tiga bulanan atau enam bulanan. Jika anda lebih suka melakukan investasi pada saham selain investasi di reksadana saham, maka strategi inipun bisa dipakai, riset kami menunjukkan strategi ini dapat dipergunakan untuk menghimpun kekayaan melalui investasi pada saham dan reksadana saham secara konsisten dan persisten.

Dari kedua tabel seperti gambat diatas jelas terlihat bahwa pertumbuhan nilai investasi yang dilakukan tetap berada dalam kisaran positif, meskipun pertumbuhan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana bertumbuh negatif. Permasalahan sekarang terletak pada diri kita masing-masing apakah dalam kondisi krisis global kita mau melakukan investasi secara konsiten atau tidak? Keputusan ada ditangan anda, selamat melakukan investasi.

Taufik Gumulya, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services
by: detikfinance.com

Rabu, 19 Oktober 2011

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)




Konsep Dasar :
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.

Contoh 1 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya akan sama dengan Rp 30.000 pada akhir tahun à kalau kita tidak memperhatikan nilai waktu uang, maka nilai uang sekarang adalah lebih tingi dari pada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan.

Contoh 2 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada   Rp 30.000 pada akhir tahun depan, kenapa :
1.    Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2.    Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :

Pv     = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv      = Future Value (Nilai yang akan datang)
I         = Bunga (i = interest / suku bunga)
n       = tahun ke-
An    = Anuity
SI         = Simple interest dalam rupiah
P0        = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu


BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.

I.     BUNGA SEDERHANA (simple interest)

adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.

SI = P0(i)(n)

Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.

FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)

Nilai Sekarang (present value)
Adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki beberapa waktu kemudian.

                                          FVn = P0+ P0(i)(n)

                                          PV0 = P0=  
                                                     
II.   BUNGA BERBUNGA  (COMPOUND INTEREST)

Adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan.         

1.    Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang.

    FV = Pv + I
    FV = Pv + Pvi
FV0 = Pv(1+i)n
                                                                         atau  FVn = Pv(FVIFi,n)

2.    Nilai Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang   baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
                       
                                          PV =        FV   /    (1+i)n

3.    Nilai Majemuk dari Annuity
Anuity adalah deretan pembayaran dengan jumlah uang yang sama selama sejumlah tahun tertentu.

4.    Nilai Sekarang dari Annuity