Kamis, 27 Oktober 2011

Jago Main Saham

Bursa yang masih naik turun secara “liar” ini membuat semakin menarik untuk disimak. Peranan media yang terkadang memberikan berita sepotong-sepotong atau terkadang memberikan berita yang bagus-bagus saja memberikan pelajaran yang sangat bagus kepada investor dari sisi berfikiran positif. Akan tetapi pemberitaan seperti ini juga membuat banyak investor amatiran yang tiba-tiba merasa mengerti dan jago berinvestasi alias menjadi fenomena “Mendadak Jago” bermain saham versi 1. Hal ini cenderung mendidikan masyarakat untuk menjadi “pedagang” saham yang melakukan transaksi jual-beli aktif (trading), bukan menjadi investor sungguhan yang membeli saham di harga murah dan menahannya untuk jangka panjang.

Ada lagi yang saya sebut dengan “Mendadak Jago” versi 2. Ceritanya begini, Sebut saja namanya Andi (ini berdasarkan kisah nyata, nama hanya samaran) bekerja sebagai seorang manajer disebuah perusahaan telekomunikasi selama bertahun-tahun (ini juga samaran). Karena berpengalaman dan mengerti jenis usaha serta potensi usaha kedepannya maka Andi membeli saham perusahaan tempat dia bekerja dan 1 saham perusahaan telekomunikasi lainnya. Tebak apa yang terjadi? Sahamnya naik cukup tinggi dan memberikan keuntungan yang sangat besar atas investasinya.

Merasa bahwa investasinya berhasil dan memberikan hasil investasi yang cukup tinggi dan memuaskan Andi mulai berpikir untuk berinvestasi di saham-saham perusahaan diluar telekomunikasi. Toh dia bisa melakukan hal ini sendiri tanpa bantuan, Manajer Investasi, Broker Saham, Perencana Keuangan, Wealth Manager dan bankernya. Lalu dijual lah kepemilikan saham tersebut dan mulai membeli saham-saham perusahaan lain lapis kedua termasuk juga saham beberapa perusahaan yang baru akan ditawarkan ke publik (IPO) dengan harapan akan naik.

Karena kondisi ekonomi yang baik dan mendukung ternyata dewi fortuna masih melindungi Andi sehingga portfolio investasinya ikut naik. Diantara beberapa saham pilihannya ada satu perusahaan yang naik cukup tajam, memberikan hasil investasi yang sangat baik dan sudah pasti menarik perhatian Andi. Andi mulai berkonsentrasi terhadap saham-sahamnya dan berfikiran untuk memaksimalkan hasil investasinya dengan fokus pada satu saham tadi yang memberikan hasil investasi yang paling tinggi. Maka Andi mulai menjual seluruh saham kecuali 1 saham yang memberikan kenaikan cukup tajam tadi. Dapat dibayangkan apa yang terjadi kemudian? Risiko mulai menghantui strategi investasi ini. Tidak adanya diversifikasi dan serakah terhadap keuntungan saham yang besar sehingga konsentrasi hanya menempatkan dana di 1 saham tersebut membuat investasinya berisiko rugi ketika harga saham dan bursa tersebut berbalik arah dan terjun bebas. Dana yang ditempatkan pada satu saham tersebut akan ikut turun dan merugi.

Nah, contoh-contoh tersebut diatas mungkin sering dialami oleh banyak orang yang baru mulai belajar berinvestasi atau lebih tepatnya belajar bertransaksi trading saham. Oleh sebab itu sangat dianjurkan bagi pemula untuk mempelajari teknik berinvestasi dan bertransaksi saham dengan baik dan benar. Jangan hanya mengikuti hawa nafsu dan yang terpenting janganlah serakah. Karena dari serakahlah akan membuat kita merasa “mendadak jago” dan mengabaikan rambu-rambu berinvestasi dan bertransaksi saham dengan risiko yang terkelola dengan baik.


lihat juga :trizulhijah.wordpress.com

Perencanaan Keuangan Saat Krisis

Sebagaimana yang telah kita alami bersama krisis global masih berimbas terhadap bangsa ini. Bagaimana kita menghadapi kondisi yang demikian ini?

Dari sudut perencanaan keuangan baik disaat krisis maupun tidak, jelas merupakan suatu kebutuhan untuk terus melakukan perencanaan keuangan bagi setiap individu terutama bagi mereka yang sudah memiliki penghasilan.

Dalam tema awal kami ingin menekankan pentingnya melakukan evaluasi atas portfolio investasi yang berjalan, jelas portfolio investasi yang anda miliki tentunya merupakan 'kendaraan' anda untuk mencapai segala keinginan anda dikemudian hari.

Tetapi permasalahannya banyak diantara kita tidak menyadari bahwa alokasi investasi yang sedang anda tempatkan disektor finansial pada umumnya justru membuat anda menjadi terbebani sehingga seiring dengan perjalanan waktu aset anda menjadi tergerus? Bagaimana mungkin? Marilah kita telaah bersama bagaimana kita bisa lebih bijak mengelola uang, agar jangan sampai krisis keuangan global berimbas signifikan terhadap anda dan keluarga yang tercinta.

Monitoring, Evaluasi dan Implementasi Ulang

Dalam melakukan aktivitas rutin sudah pasti kita melakukan monitoring, misal ketika anda mengendarai kendaraan secara berkala anda harus melihat pada instrumen yang ada misalnya posisi bensin, kondisi temperatur mesin dan kecepatan kendaraan anda hingga putaran mesin per menit (RPM).

Demikian juga dengan 'kendaraan investasi' anda, wajib untuk terus dimonitor dan dievaluasi oleh anda. Bukalah catatan anda lihat berapa besar anda melakukan penempatan dana di tabungan, deposito, reksadana, saham, jumlah premi asuransi unit linked (asuransi & investasi) yang wajib dibayar atau disisihkan perbulan, dan sebagainya.

Kemudian hitunglah pertumbuhan aset alokasi atau portofolio tersebut apakah positif atau malah negatif? Jika ternyata hasilnya positif maka kami ucapkan selamat untuk anda tetapi jika negatif, jangan putus asa masih ada waktu untuk melakukan recovery portofolio Anda. Monitoring ini cukup dilakukan dengan frekuensi minimal sebulan sekali.

Bagi yang pertumbuhan negatif, bagaimana caranya? Lakukan evaluasi apakah anda masih memiliki waktu untuk tetap menyimpan di instrumen yang menyebabkan aset tersebut menjadi menurun? Ingat disini pertimbangannya hanya waktu bukan jumlah uang yang terdepresiasi!

Banyak dari responden kami (belum menjadi klien kami) menyatakan bahwa mereka tidak memiliki jangka waktu yang pasti untuk melakukan investasi, yang pasti jika adauntung baru mereka tarik dananya. Sebagian besar dari para investor jika ditanya berapa besar keuntungan yang diharapkan, mereka katakan sebesar besarnya!.

Dengan kata lain banyak diantara investor belum memiliki atau belum mengetahui target keuntungan minimum yang harus dicapai, padahal banyak diantara mereka memiliki portfolio investasi di saham dan reksadana saham dengan jumlah yang cukup besar. Fakta yang ada dalam kondisi krisis global instrumen saham dan reksadana saham mengalami tren penurunan yang signifikan sehingga berperan besar sebagai intrumen yang turut membuat aset anda menyusut dalam kurun waktu jangka pendek.

Pembaca yang bijak, target keuntungan merupakan suatu syarat utama dalam melakukan investasi dan target tersebut merupakan hasil dari waktu yang tersedia atas kebutuhan yang diinginkan oleh investor. Jadi konkretnya kita sebagai investor wajib mengetahui kebutuhan atas investasi yang dilakukan, beberapa contoh kebutuhan tersebut adalah kebutuhan atas biaya pendidikan anak, dana untuk membeli rumah, dana untuk liburan ke luar negeri hingga kebutuhan dana saat pensiun serta distribusi harta kita untuk kita berikan kepada orang yang kita cintai. Jika ternyata anda adalah bagian dari investor yang belum memiliki kebutuhan dimasa yang akan datang maka dapat dipastikan anda secara tidak sadar telah melakukan spekulasi bukan investasi.

Kembali pada kondisi dimana pertumbuhan dana menjadi negatif (seperti banyak yang dialami pada saat ini), kami ingin mengingatkan bahwa tentukanlah tujuan investasi anda, apakah tujuan tersebut merupakan tujuan jangka pendek (kurang dari 3 tahun), jangka menengah (antara 3 sampai 5 tahun) atau jangka panjang (diatas 5 tahun)?

Jika kebutuhan itu adalah jangka panjang maka penurunan aset investasi yang sedang berjalan misalkan anda menempatkan di reksadana saham (khususnya selama kurun waktu sejak awal tahun 2008 hinngga saat ini) sewajarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mengapa demikian? Berdasarkan data yang ada, indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal Januari tahun 2001 hingga saat tanggal 23 Januari 2009 mengalami peningkatan sebesar 220,72% sehingga jika anda melakukan investasi (baik secara berkala maupun tunggal atau single) pertumbuhan dana anda masih berada dalam kisaran pertumbuhan yang positif.

Namun sebaliknya jika anda hanya memiliki waktu untuk jangka pendek dan investasi tersebut ditempatkan pada saham-saham (meskipun di sektor yang berbeda atau telah ter-diversifikasi) maupun pada reksadana saham maka menurut kami 'kendaraan investasi' yang anda pergunakan (saham maupun reksadana saham) adalah tidak tepat. Alangkah bijaksana jika anda melakukan implementasi ulang, sebaiknya untuk investasi jangka pendek anda dapat menempatkan di reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, sedang untuk jangka menengah dapat di reksadana pendapatan tetap dengan kombinasi reksadana campuran dan reksadana saham dapat dipergunakan untuk investasi yang bersifat jangka panjang.

Konsistensi dan Persistensi

Manajemen risiko dalam berinvestasi adalah mutlak untuk dilakukan. Pada saat kondisi sekarang adalah sangat baik jika kita memilih strategi yang aman untuk berinvestasi dengan melakukan teknik "Dollar Cost Averaging" namun kami lebih suka menyebutnya dengan "Rupiah Cost Averaging". Strategi ini baik untuk jangka panjang yang berarti baik untuk diimplementasi pada reksadana saham.

Strategi ini mewajibkan kita untuk secara konsisten (tetap) dan persisten (tekun) untuk melakukan investasi baik di saat krisis maupunpun tidak. Ingat tujuan investasi pada instrumen ini adalah jangka panjang, investasi yang bisa dilakukan per bulan, tiga bulanan atau enam bulanan. Jika anda lebih suka melakukan investasi pada saham selain investasi di reksadana saham, maka strategi inipun bisa dipakai, riset kami menunjukkan strategi ini dapat dipergunakan untuk menghimpun kekayaan melalui investasi pada saham dan reksadana saham secara konsisten dan persisten.

Dari kedua tabel seperti gambat diatas jelas terlihat bahwa pertumbuhan nilai investasi yang dilakukan tetap berada dalam kisaran positif, meskipun pertumbuhan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana bertumbuh negatif. Permasalahan sekarang terletak pada diri kita masing-masing apakah dalam kondisi krisis global kita mau melakukan investasi secara konsiten atau tidak? Keputusan ada ditangan anda, selamat melakukan investasi.

Taufik Gumulya, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services
by: detikfinance.com

Rabu, 19 Oktober 2011

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)




Konsep Dasar :
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.

Contoh 1 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya akan sama dengan Rp 30.000 pada akhir tahun à kalau kita tidak memperhatikan nilai waktu uang, maka nilai uang sekarang adalah lebih tingi dari pada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan.

Contoh 2 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada   Rp 30.000 pada akhir tahun depan, kenapa :
1.    Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2.    Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :

Pv     = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv      = Future Value (Nilai yang akan datang)
I         = Bunga (i = interest / suku bunga)
n       = tahun ke-
An    = Anuity
SI         = Simple interest dalam rupiah
P0        = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu


BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.

I.     BUNGA SEDERHANA (simple interest)

adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.

SI = P0(i)(n)

Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.

FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)

Nilai Sekarang (present value)
Adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki beberapa waktu kemudian.

                                          FVn = P0+ P0(i)(n)

                                          PV0 = P0=  
                                                     
II.   BUNGA BERBUNGA  (COMPOUND INTEREST)

Adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan.         

1.    Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang.

    FV = Pv + I
    FV = Pv + Pvi
FV0 = Pv(1+i)n
                                                                         atau  FVn = Pv(FVIFi,n)

2.    Nilai Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang   baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
                       
                                          PV =        FV   /    (1+i)n

3.    Nilai Majemuk dari Annuity
Anuity adalah deretan pembayaran dengan jumlah uang yang sama selama sejumlah tahun tertentu.

4.    Nilai Sekarang dari Annuity

SISTEM KEUANGAN : Standar Internasional Dipakai 2012

SISTEM KEUANGAN : Standar Internasional Dipakai 2012
Written by Fine Resyalia
Friday, 07 May 2010 15:14

Jakarta, Kompas - Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS. Standar ini sudah lama dikembangkan di Inggris.

Batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan IFRS adalah 1 Januari 2012.

”Semua persiapan ke arah sana harus diselesaikan karena ini akan dimulai pada 1 Januari 2012. Coba dilihat dampak pada biayanya karena pengalihan standar akan menyebabkan timbulnya ongkos tambahan,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (5/5), saat menjadi pembicara kunci dalam seminar ”IFRS, Penerapan dan Aspek Perpajakannya”.

Menurut Sri Mulyani, konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini.

”Kalau standar itu dibutuhkan dan akan meningkatkan posisi Indonesia sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu dilakukan,” ujarnya.

Selain IFRS, kutub standar akuntansi yang berlaku di dunia saat ini adalah United States General Accepted Accounting Principles (US GAAP).

Negara-negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB).

Setelah berkiblat ke Belanda, belakangan Indonesia menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke Amerika Serikat dan nanti mulai tahun 2012 beralih ke IFRS.

Tujuh manfaat

Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.

Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK). Kedua, mengurangi biaya SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.

Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. Kelima, meningkatkan transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

”Pengalaman di Eropa, ada beberapa masalah yang muncul dalam implementasi IFRS, antara lain perencanaan waktu yang kurang matang dan kurangnya dukungan dari manajemen puncak,” tuturnya.

Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Etty Retno Wulandari mengatakan, Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena sebagian besar negara di dunia sudah menganut standar akuntansi itu.

Dengan demikian, IFRS dapat meningkatkan perlindungan kepada investor pasar modal. ”Bapepam mewajibkan emiten dan perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan ke Bapepam dan menyediakannya pada masyarakat. Laporan tersebut harus disajikan dengan standar akuntansi yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.

Indonesia juga perlu mengadopsi IFRS karena merupakan salah satu kesepakatan kelompok negara-negara G-20.

Pertemuan G-20 terakhir di Washington, Amerika Serikat, pada November 2008 membuat rencana aksi reformasi mendasar yang muatannya hampir 50 persen terkait isu tentang akuntansi dan audit. (OIN)

Sumber: Kompas

Senin, 17 Oktober 2011

TEMPAT MAKAN DI JOGJA


Guys, aku dapet referensi nih tempat makan yang (katanya) recommended di Jogja, harganya
bervariasi ada yang mahal ada yang murah. Jadi buat temen2 yang udah pernah nyoba salah satu
tempat makan di bawah ini terus enak dan murah, boleh deh kasih tau kita yang mana yang enak,
murah dan bergizi, buat sharing gitu…
Oke Selamat menikmati

NASI/MIE GORENG
* Nasi Goreng Batas Kota, Depan Gedung Wanita
* Mie Goreng Pak Kribo, Depan Hotel Sri Manganti, Rahayu
* Bakmi Mundiyo (Jl. Ibu Ruswo pas pertigaan
* Bakmi Pak Rebo, dekat fotokopi Sambas.
* Nasi goreng Depan SMA 7
* Nasi goreng Miroso wetan Galeria
* Mie Jakarta, depan RS. Bethesda

SATE/TONGSENG
* Sate Samirono semua cabang
* Cak Kowie Ngarep Gedung wanita Tama
* Depan Dolog ( kalo’ pagi jualan nangka, cedake Darmi mangkal)
* Sate Ngaglik di depan kec, Ngaglik Jakal km. 9
* Pak Udin, Taman Garuda, seberang Hotel Garuda
* Sate Padang, depan Hotel Century, dekat tapal batas Yogya

Senin, 10 Oktober 2011

Daftar Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta

Buat temen2 yg pengen melanjutkan pendidikan di Jogja gak usah bingung. Tinggal lihat aja daftar perguruan tinggi yang ada di bawah ini n pilih yg mana anda suka.
  
Universitas :
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta
Universitas Cokroaminoto, Yogyakarta
Universitas Dirgantara Indonesia, Yogyakarta
Universitas Gunung Kidul, Wonosari
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Universitas Janabadra, Yogyakarta
Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jogja, Yogyakarta
Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta
Universitas Proklamasi ’45, Yogyakarta
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
Universitas Mercu Buana, Yogyakarta
Universitas Widya Mataram, Yogyakarta


Sekolah Tinggi :
Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Profesi YKM, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Keguruan Bina Harapan, Wates
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi AAN, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, Bantul
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Respati, Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan STTKD, Bantul
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, Yogyakarta
STIE Bank, Yogyakarta
STIE Isti Ekatana Upaweda, Yogyakarta
STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta
STIE Nusa Megar Kencana, Yogyakarta
STIE Pariwisata API, Yogyakarta
STIE SBI, Yogyakarta
STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta
STIE YKP, Yogyakarta
STIE YKPN, Yogyakarta
STISIP Kartika Bangsa, Yogyakarta
STKIP Catur Sakti, Bantul
STMIK Akakom, Yogyakarta
STMIK Amikom, Yogyakarta
STMIK Pelita Nusantara, Yogyakarta
STMIK Proactive, Yogyakarta
STMIK EL RAHMA, Yogyakarta



Institut :
IKIP PGRI Wates, Yogyakarta
Institut Pertanian Intan, Yogyakarta
Institut Pertanian Stiper, Sleman
Institut Sains dan Teknologi Akprind, Yogyakarta


Politeknik :
Politeknik API, Yogyakarta
Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia, Yogyakarta
Politeknik LPP, Yogyakarta
Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Politeknik PPKP, Yogyakarta
Politeknik Seni Yogyakarta, Yogyakarta
Politeknik YDHI, Yogyakarta


Akademi :
Akademi Akuntansi Sapta Widya Tama, Yogyakarta
Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta
Akademi Analis Farmasi Al Islam, Yogyakarta
Akademi Bahasa Asing Primagama, Yogyakarta
Akademi Bahasa Asing Yappindo, Yogyakarta
Akademi Bahasa Asing YIPK, Yogyakarta
Akademi Desain Visi Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Kebidanan Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Yogyakarta
Akademi Keperawatan Al Islam Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Keperawatan Karya Husada Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Keperawatan Wiyata Husada Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Kesejahteraan Sosial AKK, Yogyakarta
Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita, Sleman
Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Bahtera, Yogyakarta
Akademi Keuangan Dan Perbankan YIPK, Yogyakarta
Akademi Komunikasi Indonesia YPK, Yogyakarta
Akademi Komunikasi Radya Binatama, Yogyakarta
Akademi Komunikasi Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Manajemen Administrasi Dharmala, Yogyakarta
Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta
Akademi Manajemen Putra Jaya, Yogyakarta
Akademi Maritim Ganesha Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Maritim Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Buana Wisata, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Indraprasta, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Stipary, Yogyakarta
Akademi Pariwisata Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Perikanan Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Pertanian Yogyakarta, Yogyakarta
Akademi Peternakan Brahma Putra, Yogyakarta
Akademi Sekretari dan Manajemen Desanta, Yogyakarta
Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia, Yogyakarta
Akademi Sekretari dan Manajemen Santa Maria, Yogyakarta
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Kartika Yani, Yogyakarta
Akademi Seni Rupa dan Desain Akseri, Yogyakarta
Akademi Seni Rupa dan Desain MSD, Yogyakarta
Akademi Teknik PIRI, Yogyakarta
Akademi Teknik YKPN, Yogyakarta
Akademi Teknologi Otomotif Nasional, Yogyakarta
Akademi Telekomunikasi Indonesia, Yogyakarta
AMIK Aster, Yogyakarta
AMIK BSI Yogyakarta, Yogyakarta
Amik Kartika Yani, Yogyakarta
Amik Wira Setya Mulya, Yogyakarta
AMIK Yappindo, Yogyakarta
ATMIK El Rahma, Yogyakarta


Lembaga Profesional
ESI, Wonosari
English Course Training Yess, Panggang Wonosari
TREX, Bantul
POBBAYO, Bantul
BINA MULYA, Wonosari
IEB, Sleman
Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Yogyakarta




Akreditasi Jurusan Akuntansi di Yogyakarta


Akreditasi Jurusan Akuntansi di Yogyakarta, Kopertis Wilayah V ialah sebagai berikut :
·           Untuk Program Sarjana (S1) :
1.         S1        Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta   Akreditasi   A
2.         S1        ST Ilmu Ekonomi Solusi Bisnis Indonesia (SBI), Yogyakarta  Akreditasi   C        
3.         S1        ST Ilmu Ekonomi Bank, Sleman – Yogyakarta  Akreditasi  C        
4.         S1        ST Ilmu Ekonomi Nusa Megarkencana, Yogyakarta   Akreditasi    A        
5.         S1        ST Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha, YogyakartAkreditasi  C       
6.         S1        ST Ilmu Ekonomi YKP, Yogyakarta  Akreditasi   C           
7.         S1        Univ. Cokroaminoto, Yogyakarta Akreditasi   C     
8.         S1        Univ. Janabadra, Yogyakarta Akreditasi   B
9.         S1        Univ. Wangsa Manggala, Yogyakarta   Akreditasi   B        
10.       S1        Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta   Akreditasi   B    
11.       S1        Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta   Akreditasi   A    
12.       S1        Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Yogyakarta   Akreditasi   C          
13.       S1        Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta   Akreditasi    A     
14.       S1        Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta   Akreditasi   A
15.       S1        Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta   Akreditasi   B
16.       S1        Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Yogyakarta   Akreditasi     B
17.       S1        Universitas Muhammadiyah Yogyakarta   Akreditasi    A   
18.       S1        Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta Akreditasi   C        
19.       S1        Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta (Pendidikan Akuntansi)             Akreditasi   A           
20.       S1        Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta  Akreditasi   B    
21.       S1        Universitas PGRI Yogyakarta                Akreditasi  C        
22.       S1        Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta   Akreditasi   A        
23.       S1        Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (Pendidikan Akuntansi)  Akreditasi   A
24.       S1        Universitas Teknologi Yogyakarta   Akreditasi   A  
25.       S1        Universitas Widya Mataram, Yogyakarta   Akreditasi   C   

 ·           Untuk Program Diploma III (D3) :
1.          D-III    Akad. Akuntansi YKPN, Yogyakarta   Akreditasi   A       
2.          D-III    Politeknik "PPKP", Yogyakarta    Akreditasi  B      
3.          D-III    Politeknik LPP Yogyakarta    Akreditasi   B
4.          D-III    Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AKAKOM Yogyakarta                                            (Komputerisasi Akuntansi)   Akreditasi   B  
5.          D-III    Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer El Rahma    (Komputerisasi                           Akuntansi)    Akreditasi   C
6.          D-III    ST Ilmu Ekonomi Kerjasama, Yogyakarta  (Akuntansi Keuangan)    Akreditasi   D
7.          D-III    ST Ilmu Ekonomi YKP, Yogyakarta    Akreditasi   C          
8.          D-III    ST Teknologi Informasi (STTI) Respati Yogyakarta  (Komputerisasi Akuntansi)                               Akreditasi   C
9.          D-III    Univ. Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta    Akreditasi   C      
10.        D-III    Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta    Akreditasi   B     
11.        D-III    Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta    Akreditasi   B     
12.        D-III    Universitas Kristen Immanuel (UKRIM), Yogyakarta   Akreditasi   C       
13.        D-III    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta   Akreditasi   B
14.        D-III    Universitas Teknologi Yogyakarta    Akreditasi   A

Proses akreditasi program studi dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri di program studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut mengacu pada pedoman evaluasi diri yang telah diterbitkan BAN-PT, namun, jika dianggap perlu, pihak pengelola program studi dapat menambahkan unsur-unsur yang akan dievaluasi sesuai dengan kepentingan program studi maupun institusi perguruan inggi yang bersangkutan. Dari hasil pelaksanaan evaluasi diri tersebut, dibuat sebuah rangkuman eksekutif (executive summary), yang selanjutnya rangkuman eksekutif tersebut dilampirkan dalam surat permohonan untuk diakreditasi yang dikirimkan ke sekertariat BAN-PT.

dapat dilihat di : http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil-pencarian.php


Akuntansi sangatlah penting karena??



Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Selain itu, akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.

Jadi bisa kita ketahui peranan akuntansi dalam perkembangan kemajuan suatu perusahaan sangat penting. Dengan berjalannya sistem akuntansi yang baik dalam sebuah perusahaan maka akan membawa perusahaan tersebut ke tingkat pencapaian yang tinggi oleh karena pengambilan keputusan yang tepat dari pihak manajemen dari hasil melihat laporan keuangan tersebut.

Minggu, 09 Oktober 2011


Sejarah Akuntansi

Mengenai sejarah akuntansi ada berbagai macam sumber yang menjelaskan tentang sejarah akuntansi. Kami akan merangkumnya kepada anda sehingga bisa mengatahui gambaran besar mengenai sejarah akuntansi.

            Akuntansi sebagai suatu seni yang berdasarkan pada logika matematika berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi ( accounting thought) dibagi dalam tiga periode : tahun 4000 SM – 1300 M ; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberikan kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi.
Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Menurut para ahli ekonomi, akuntansi ada sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Pencatatan keluar masuknya uang, timbulnya hutang - piutang serta transaksi-transaksi lainnya dilakukan orang mula-mula di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan lontar. Naskah yang menggunakan lontar tersebut berasal dari negara Arab ( Mesir ), pada waktu itu Mesir merupakan Koloni ( Jajahan ) Romawi. Naskah tersebut hingga sekarang masih tersimpan dengan baik, berasal dari Babilonia pada tahun 3600 SM. Setelah bangsa Romawi menemui kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri didalam pencatatan akuntansi, maka kemudian mereka menggunakan angka Arab ( angka desimal ), yang pada waktu itu sudah dikenal oleh orang Mesir.

Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping (pembukuan berpasangan). Dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan ( DOUBLE - ENTRY ) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Double - Entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu " debet dan kredit " yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini berjudul " SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET PROPORTIONALITA ". Bagian dari buku tersebut yang membahas tentang akuntansi berjudul " TRACTACUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIA . Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.
Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice". Sistem yang berkembang tersebut dinamakan sesuai dengan nama yang mengembangkannya atau nama negaranya masing-masing. Misalnya sistem Belanda ( Sistem Continental ) dan Amerika serikat ( Sistem Anglo Saxon ). Sistem-sistem tersebut kemudian berjalan sesuai dengan perkembangannya

Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi sekedar masalah debet kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern .
logo makun jogja1.pngPada abad sekarang ini sistem yang paling banyak digunakan yaitu sistem Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena sistem Anglo Saxon dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi, sedangkan sistem yang lainnya agak sukar untuk digunakan. Hal ini disebakan karena sistem yang lain sering memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi sedangkan dalam sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Teori dan praktek akuntansi semakin berkembang pada abad ke 20 sejalan dengan perkembangan teknologi. seperti program-program akuntansi komputer yang semakin banyak beredar dipasaran pada saat ini.

Selamat Datang di MAkun-Jogja



MAkun-Jogja sarana untuk berbagi sumber informasi mengenai dunia Akuntansi, Kota Jogjakarta, dan kedua-duanya.
Diperuntukkan untuk mewadahi para mahasiswa akuntansi yang utamanya kuliah di Jogjakarta untuk saling berbagi informasi mengenai jurusan akuntansi, materi-materinya, dan soal-soalnya serta mengenai Kota Jogjakarta dsb.

Enjoy it !! :)